DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................................. 1
BAB I Pendahuluan............................................................................................................. 2
1.1
Latar
Belakang.................................................................................................. 2
1.2
Tujuan............................................................................................................... 2
1.3
Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Umum....................................................................................................... 3
2.1
Pengertian......................................................................................................... 3
2.2
Klasifikasi
Umum............................................................................................. 3
2.3
Habitat
Pelecypoda........................................................................................... 4
2.4
Sturuktur
Tubuh................................................................................................ 4
2.5
Sistem
Organ.................................................................................................... 5
2.6
Daur
Hidup....................................................................................................... 5
BAB III Tinjauan Khusus..................................................................................................... 7
3.1
Klasifikasi......................................................................................................... 7
3.2
Ciri
Fisik........................................................................................................... 8
3.3
Pertumbuhan
Dan Perkembangan..................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................... Pemabahasan 9
BAB
V ................................................................................................................................... 10
4.1
Kesimpulan....................................................................................................... 10
4.2
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pada makalah ini yang bertemakan filum
molusca dengan kelas pelecypoda untuk memenuhi tugas mata kuliah zoologi
invertebrata yang bertujuan untuk lebih mengerti secara khusus tentang Kerang
darah (Anadara granosa) baik manfaat yang diberikan kepada
manusia serta peranannya bagi mahkluk hidup lainnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah zoology invertebrata yang serta bertujuan untuk dapat
memahami tentang materi yang akan dipresentasikan yaitu fillum molusca dengan
kelas bivalvia. Dan lebih spesifiknya lagi mengenai Anadara Granosa atau disebut kerang darah.
1.3 Manfaat
Pada filum molusca dengan kelas pelecypoda
tentang
kerang darah (Anadara granosa) yang sangat bermanfaat bagi
manusia yaitu berupa bahan makan sebagai sumber vitamin dan nutrisi yang sangat
penting bagi tubuh.
Kerang-kerangan
banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya
dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal
kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara
dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga
menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
BAB II
TINJAUAN UMUM
BIVALVIA / PELECYPODA
2.1 Pengertian
Bivalvia
adalah kelas dalam moluska
yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama
"bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia,
Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai
kerang,
kupang,
remis,
kijing, lokan, simping,
tiram,
serta kima;
meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas.
2.2 Klasifikasi
Umum
Pada kelas
pelecypoda dibagi menjadi (6 subkelas ; 10 ordo)
a.
Subkelas
paleotaxodonta contoh: nukula,yoldia (ordo nuculoida)
b.
Subkelas
cryptodonta contoh: solemya (orda solemyoida)
c.
Subkelas
pteriomorpha contoh: arca, anadara, barbatia, glycimeris (ordo arcoida);
mytilus, pinna, pinctada, lima, crassostrea (ordo mytiloida)
d.
Subkelas
paleoheterodonta contoh: anodonta, contradens, corbicula (ordo unionida);
neotrigonia (ordo trogonioda)
e.
Subkelas
heterodonta contoh: periglypta, cardium, tridacna, solen, tellina (ordo
veneroida); pholas, barnea, teredo (ordo myoida); (ordo hippuritoida)
f.
Subkelas
anomalodesmata contoh: poromya, cuspidaria, pandora (ordo pholadomyoida)
Karakteristik Umum
1.
Tubuh
pipih, bilarateral, kepala tidak sempurna tanpa mata, faring, rahang, radikula
dan tentakel.
2.
Cangkang
2 (Bivalvia), umumnya simetris kiri kanan.
3.
Kaki
antero – ventral seperti kapak (Pelecypoda)
4.
Ingsang
tipis berlapis – lapis (Lamellibranchiata) 1 atau 2 pasang
5.
Mantel:
Lobus kanan dan kiri
6.
Sistem
syaraf: ganglion serebra dan pleura
7.
Diesi,
larva veliger atau glochidium
2.3 Habitat
Pelecypoda
+
40000 jenis Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah
contoh kelas Pelecypoda. Hewan Pelecypoda bisa hidup di air tawar, dasar laut,
danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur.
Hewan ini
memiliki dua kutub (bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam
engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat
membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini
berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian
ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk
merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga
lapisan,yaitu:
a.
Periostrakum, adalah lapisan terluar dari zat
kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
Periostrakum
merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat
kitin yang disebut konkiolin berfungsi sebagai pelindung.
Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
2.4 Struktur Tubuh
Jika
diamati, cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai
pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila
diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh
ligamen yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu pada bagian anterior dan
posterior. Tampak garis konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai
garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada
pertumbuhan. Garis ini berselangseling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan
pertumbuhan cepat. Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua
umur hewan tersebut. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal,
menonjol, letaknya pada bagian persendiaan yang disebut umbo. Pada
bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah
yang berada di dekat anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air
dan zatzat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon
keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
Cangkang
pelecypoda
Cangkang/rumah Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian
berikut.
Periostrakum,
Periostrakum merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat
kitin yang disebut konkiolin berfungsi sebagai pelindung.
Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
- Prisma, Prisma merupakan lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.
- Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
- Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas
(yangsekretnya membentuk lapisan
nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel epitelium yang
bersilia.
2.5 Sistem Organ
Sistem
pencernaannya dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut
dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sistem ekskresinya menggunakan
sepasang nefridium yang berfungsi seperti ginjal. Adapun sistem sarafnya
terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot. Sistem peredaran
darahnya terbuka, jantungnya terdiri atas sebuah bilik dan dua serambi.
Respirasinya dengan menggunakan insang.
2.6 Daur Hidup
Hewan ini ada
yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang
terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan
sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk,
sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat
pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang
disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui
sifon air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan
dan larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini
bersifat sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa,
larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
BAB
III
TINJAUAN
KHUSUS
3.1 Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Upakelas : Pteriomorphia
Ordo : Arcoida
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : A. granosa
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Upakelas : Pteriomorphia
Ordo : Arcoida
Famili : Arcidae
Genus : Anadara
Spesies : A. granosa
Kerang
darah termasuk dalam kelas pelecypoda yang didalamnya terdapat sub kelas
pterimorpha dengan ordo arcoida.
Kerang darah
mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan
otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian
ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu;
(1) periostrakum adalah lapisan
terluar dari kitin yang berfungsi sebagai pelindung.
(2) lapisan prismatic tersusun dari
kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma,
(3) lapisan nakreas atau sering
disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang
tipis dan paralel.
Ciri
kerang darah adalah sebagai berikut: mempunyai 2 cangkang yang tebal, elifs dan
kedua sisi sama, kurang lebih 20rb, cangkang berwarna putih ditutupi
periostrakum yang berwarna kuning kecoklakatan sampai coklat kehitaman. Ukuran
dewasa 6-9cm.
3.2 Ciri Fisik
Cangkang
memiliki belahan yang sama melekat satu sama lain pada batas cangkang. Rusuk
pada kedua belahan cangkangnya sangat kentara. Cangkang berukuran sedikit lebih
panjang dibanding tingginya tonjolan (umbone) yang sangat kentara. Setiap
belahan Cangkang memiliki 19-23 rusk.
3.3 Pertumbuhan Dan Perkembangan
Dibanding
kerang hijau, laju pertumbuhan kerang darah relatif lebih lambat. Laju
pertumbuhan 0,098 mm/hari. Untuk tumbuh sepanjang 4-5 mm, kerang darah
memerlukan waktu sekitar 6 bulan. Presentase daging terbesar dimiliki oleh A.
granola, yaitu sebesar 24,3%.
Kerang darah memijah
sepanjang tahun dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus/September. Hewan
ini termasuk hewan berumah dua (diocis). Kematangan gonad terjadi pada saat
kerang darah mencapai ukuran panjang 18-2o mm dan berumur kurang dari satu
tahun. Adapun pemijahan mulai terjadi pada ukuran 20 mm.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Kerang
darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang
yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur
dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae
ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah
yang dihasilkannya.
Kerang ini
menghuni kawasan Indo-Pasifik
dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya
ke dalam pasir atau lumpur dan tinggal di mintakat pasang surut. Dewasanya
berukuran 5 sampai 6 cm panjang dan 4 sampai 5 cm lebar.
Budidaya kerang
darah sudah dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun
biasanya direbus atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng atau dijadikan
satai dan makanan kering ringan. Ada pula yang memakannya mentah.
Seperti kerang
pada umumnya, kerang darah merupakan jenis bivalvia yang hidup pada dasar
perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang
(valve) yang dapat dibuka dan ditutup karena terdapat sebuah persendian berupa
engsel elastis yang merupakan penghubung kedua valve tersebut.
Puncak cangkang
disebut umbo dan merupakan bagian cangkang yang paling tua. Garis-garis
melingkar sekitar umbo menunjukan pertumbuhan cangkang. Mantel pada pelecypoda
berbentuk jaringan yang tipis dan lebar, menutup seluruh tubuh dan terletak di
bawah cangkang. Beberapa kerang ada yang memiliki banyak mata pada tepi
mantelnya. Banyak diantaranya mempunyai banyak insang. Umumnya memilikikelamin
yang terpisah, tetapi diantaranya ada yang hermaprodit dan dapat berubah
kelamin.
Kakinya
berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan keluar. Kaki kerang
berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Kerang bernafas dengan
dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran
(lamela) yang banyak mengandung batang insang. Antara tubuh dan mantel terdapat
rongga mantel yang merupakan jalan keluar masuknya air.
BAB V
4.1 Kesimpulan
Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis
kerang
yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur
dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae
ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah
yang dihasilkannya.
Kerang ini
menghuni kawasan Indo-Pasifik
dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya
ke dalam pasir atau lumpur dan tinggal di mintakat pasang surut. Dewasanya
berukuran 5 sampai 6 cm panjang dan 4 sampai 5 cm lebar.
Pertumbuhan Dan Perkembangan
Dibanding
kerang hijau, laju pertumbuhan kerang darah relatif lebih lambat. Laju
pertumbuhan 0,098 mm/hari. Untuk tumbuh sepanjang 4-5 mm, kerang darah
memerlukan waktu sekitar 6 bulan. Presentase daging terbesar dimiliki oleh A.
granola, yaitu sebesar 24,3%.
Kerang darah memijah
sepanjang tahun dengan puncaknya terjadi pada bulan Agustus/September. Hewan
ini termasuk hewan berumah dua (diocis). Kematangan gonad terjadi pada saat kerang
darah mencapai ukuran panjang 18-2o mm dan berumur kurang dari satu tahun.
Adapun pemijahan mulai terjadi pada ukuran 20 mm.
4.2 Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar