PUNCAK CIREMAI

PUNCAK CIREMAI

Minggu, 27 Mei 2012

Populasi lansia

POPULASI LANSIA

Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek yang berhubungan dengan masalah lanjut usia atau dapat diartikan pula sebagai suatu pendekatan ilmiah dari berbagai aspek. proses penuaan ditinjau dari segi kesehatan, sosial,ekonomi, perilaku hukum lingkungan dll.
Seharusnya bahwa tujuan hidup manusia adalah menjadi tua tetapi tetap sehat (healthy aging). Tujuan Geriatri atau Gerontologiadalah mewujudkan healthy aging tersebut dengan jalan melaksakan P4 dibidang kesehatan, yaitu:
  1. Peningkatan mutu kesehatan ( promotion )
  2. Pencegahan penyakit ( Prevention )
  3. Pengobatan penyakit ( Curing )
  4. pemulihan kesehatan ( rehabilitation )
 Dilihat dari data bahwa indonesia mengalami peningkatan populasi penduduk lansia yang amat pesat dari 4,48 % pada tahun 1971 (5,3 juta jiwa) menjadi 9,77 % pada tahun 2010 (23,9 juta jiwa) bahkan pada tahun 2020 diperkirakan akan terjadi ledakan jumlah penduduk lansia sebesar 11,34 %  atau sebesar 28,8 juta jiwa.
Fenomena terjadinya peningkatan jumlah penduduk lansia disebabkan oleh penurunan angka fertilitas penduduk, perbaikan status kesehatan dan status transisi epidemiologi, dan peningkatan usia harapan hidup (UHH), serta perubahan gaya hidup.
peningkatan jumlah lansia mempengaruhi aspek kehidupan mereka, antara lain perubahan-perubahan fisik, biologis, psikologis, sosial dengan muncul penyakit degeneratif akibat proses penuaan tersebut.
fatimah (2010) Gizi usia lanjut. Erlangga. jakarta

Jumat, 18 Mei 2012

BAndung way

Inilah awal perjalan kami menuju bandung. perjalan ini berawal dari keinginan kami berdua untuk memesan kaos HIMPUNAN MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS WIRALODRA (HIMBIO). dengan maksud agar tidak menunggu waktu lama kami berdua berangkat menggunakan kuda besi milik adik saya (ahmad mufasal/bothic) sekitar jam 05 pagi. memang sungguh awal yang melelahkan.

pemberangkatan dimulai dari jam 05 pagi start nya dari kediaman saya yaitu perumahan griya asri jatibarang (BTN BARU JATIBARANG). waktu itu keadaan jalan masih cukup lenggang. fasal, begitulah saya memanggil adik saya. saya berkata " nang fasal, tolong hati2 kalau nyetir motornya" sewaktu diperjalanan. namun tetap saja fasal dengan seenaknya mengendarai kendaraan dengan cukup liar.. hehehhe

dari arah jatibarang kami memecah pagi yang cukup dingin melewati pematangan sawah yang cukup berkabut di kec. TUKDANA indramayu. ditemani rasa kantuk yang masih ada dipelupuk mata. saya melihat banyak makna dalam perjalanan pagi, pada tanggal 12 mei 2012 tepatnya hari sabtu.

perjalan kami waktu itu ditemani para petani yang hendak berangkat kesawah. dilihat dari sisi kanan dan kiri kami mereka dengan semangat membawa cangkul. berharap akan ada cuaca yang mendukung untuk bekerja disawah mereka masing-masing. dari jatibarang menuju tukdana melewati jatitujuh dan arah kadipaten Majalengka.

kami menggunakan jalur kadipaten via jatitujuh untuk menuju ke arah kota sumedang. dari tomo trus melewati paseh dan akhir nya inilah pemberhentian pertama kami.. yaitu menikmati bubur ayam hangan nan mantap adalah menu sarapan pagi adik saya. berhubung saya waktu itu sudah sarapan dirumah, maka kami hanya memesan 1 porsi untuk fasal aja.. dan ini lah gambar sang penyaji bubur yang memberi sumber tenaga bagi adik saya.. bubur ayam hangat khas sumedang dan hanya dengan merogoh kocek kantong saya sebesar lima ribu perak.. hehehhehe

 
sekitar jam 07.45 kami duduk memesan 1 porsi saja untuk fasal, sembari istirahat melihat kota sumedang yang cukup ramai waktu itu. dikarenakan berbarengan dengan waktu masuk sekolah untuk pada penuntut ilmu dan untuk orang-orang yang mencari nafkah pun ikut serta dalam keramaian kota sumedang.
dan ini lah gambar mangkok yang buburnya telah dihabiskan oleh fasal.. wkwkwkkwk

 



inilah gambar saya ambil dari tempat duduk saya saat beristirahat di sumedang









KEGIATAN PENGAMATAN INTERAKSI ANTAR SPESIES ANGGOTA POPULASI
Secara teori, spesies-spesies anggota populasi saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk interaksi yang positif, negatif, nol atau kombinasi. Bermacam-macam tipe interaksi yang disebut simbiosis pada kenyataannya meliputi interaksi mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Istilah simbiosis berarti hidup bersama dan ini mencakup semua efek dari satu organisme pada organisme lainnya yang timbul karena tipe interaksi tersebut.
1.       Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Tipe ini diberi lambang ( 0 0 ).
2.       Kompetisi
a.       Tipe gangguan langsung, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif. Tipe ini diberi lambang ( - - ).
b.      Tipe penggunaan sumber daya alam, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies dalam menggunakan sumber daya alam yang persediaannya berada dalam kondisi kekurangan. Dalam interaksi tersebut, masing-masing spesies berpengaruh saling merugikan yang lain dalam perjuangannya untuk memperoleh sumber daya alam. Tipe ini diberi lambang ( - - ).
3.       Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak dirugikan (mendapat rintangan), sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Tipe ini diberi lambang ( - 0 ).
4.       Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) beruntung. Tipe ini diberi lambang ( - + ).
5.       Predasi atau pemangsaan, interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak (prey atau organisme yang dimangsa) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (predator) beruntung. Tipe ini diberi lambang ( - + ).
6.       Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak beuntung, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Tipe ini diberi lambang ( + 0 ).
7.       Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi, masing-masing spesies memang saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi. Tipe ini diberi lambang ( + + ).
Kegiatan Pengamatan ini dilakukan di tempat yang telah ditentukan oleh masing-masing kelompok berdasarkan peta ekologi yang telah dibuat. Selanjutnya hasil pengamatan dilaporkan secara tertulis dalam bentuk paper /makalah, di dalamnya terdapat landasan teori, waktu dan tempat, lembar hasil pengamatan, Pembahasan, kesimpulan dan penutup, daftar pustaka. Adapun waktu pelaksanaan dapat dilakukan pada minggu kedua bulan Mei 2012. Laporan sudah diserahkan pada minggu ketiga bulan Mei 2012.
Tabel Pengamatan Tipe-tipe Interaksi dan Sifat Umum dari Spesies Anggota Populasi yang Berinteraksi
No
Tipe Interaksi
Lambang Spesies
Sifat Umum dari Interaksi
1
2
1.
Mutualisme
+
+
Dijelaskan bagaimana sifat interaksi




antar spesies, dapat lebih dari satu




macam contoh untuk tiap tipe interaksi




berdasarkan pengamatan pada lokasi




masing-masing kelompok.






Sepenggal Doa Ibunda


Sepenggal Doa Ibunda

“Masa silam saya kelam,” ucap anak muda itu mengenang masa lalunya. Penampilannya yang necis tak membersitkan sedikit pun sebagai mantan pecandu obat terlarang. Rambut lurus bagai kucai dipotong pendek. Sisirannya yang dibelah tengah menambah tampilan lebih apik. Semburat wajahnya menyimpan keteduhan.
“Dulu, ganja, putaw, atau sabu adalah teman setia saya,” lanjut pemuda itu. Awal dirinya berkenalan dengan barang-barang terlarang adalah dari teman bergaul. Beberapa teman sepermainan menyeretnya untuk coba-coba mengisapnya. Satu, dua kali hingga akhirnya menjadi candu. Dirinya menemukan suasana lain setelah mengonsumsi obat-obat tersebut, fly. Semakin hari, dari waktu ke waktu, intensitas pemakaian obat itu pun bertambah. Akhirnya, dia merasakan, apabila tidak mendapatkan obat terkutuk tersebut, dia merasa tersiksa.
“Bahkan, sampai saya harus menyilet lengan saya lalu saya isap darah yang keluar. Itu jika saya tak bisa mendapatkan barang setan tersebut,” tuturnya datar seraya memperlihatkan bagian kedua lengannya yang diiris-iris untuk diisap darahnya.
Beragam obat terlarang pernah masuk ke dalam tubuhnya. Mulai yang diisap hingga yang disuntikkan. Saat itu, dirinya benar-benar terjerat sekawanan setan. Tidak bisa lepas. Teramat sangat sulit untuk memisahkan diri dari mereka. Setiap saat seakan-akan dirinya dikuntit, terus disodori barang-barang terlarang.
Nasihat dari orang tuanya tidak pernah dihiraukannya. Begitu pula nasihat dari saudara-saudara atau sanak famili, didengarnya, tetapi tidak pernah digubris. Ia pun tetap bergelut dengan narkoba. Bisik rayu setan lebih ampuh baginya dibandingkan dengan nasihat. Perangkap Iblis benar-benar mencengkeramnya.
“Karena saya tidak pernah menghiraukan nasihat, ada saudara orang tua saya yang mengusulkan agar saya tidak lagi diakui sebagai anak,” akunya. “Namun, ibu saya tidak setuju,” paparnya sendu mengenang hal itu.
Akibat perbuatannya, nama baik keluarga tercoreng di hadapan masyarakat. Apalagi ibunya adalah seorang pegiat dakwah. Ibunya sering diminta mengisi berbagai pengajian. Tidak sedikit masyarakat yang mencemooh dan melecehkan orang tuanya, terutama ibunya. Bisa mengajari orang lain, tetapi anak kandungnya sendiri terjerat nafsu setan. Begitulah di antara kata-kata yang terlontar.
Sungguh, orang tuanya benar-benar sedang diuji. Tidak mengherankan apabila saudara-saudaranya mengusulkan agar dirinya dibuang, dikeluarkan dari anggota keluarga, dan tidak diakui lagi sebagai anak. Ini semua karena beratnya menanggung malu. Ya, malu karena nama baik keluarga tercoreng.
Di tengah cemooh, cercaan, dan hinaan sebagian orang, ibunya tetap sabar. “Setiap ada waktu, ibu selalu menasihati saya. Ibu selalu memberi kelembutan kepada saya,” kenangnya. Ia berusaha untuk tidak menitikkan air mata. Ia berupaya tegar saat mengenang ibunya yang penyabar. Anak muda itu menghela napas panjang. Suasana sunyi. Daun di pepohonan bergoyang tersentuh angin. Langit biru tersaput tipis awan putih.
Satu malam, ibunya terbangun. Seperti biasa, ibunya menunaikan shalat tahajud. Malam demi malam dilaluinya dengan munajat kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Malam demi malam ditaburinya dengan rukuk, sujud, zikir, dan doa. “Saat ibu tengah bermunajat, saya terbangun. Saya tatap ibu yang terselubung mukena putih. Seakan-akan mata tak mau berkedip. Saya tatap terus ibu,” ucapnya sungguh-sungguh.
Ia melanjutkan, “Saat saya menatap ibu, saya seperti diingatkan. Malam itu, kesadaran menyelinap ke dalam hati. Malam itu, saya bertobat,” kisahnya mengenang detik-detik tobatnya.
Sejak peristiwa itu, kehidupan anak muda tersebut berubah drastis. Semangat hidupnya mencuat kembali. Kepedulian terhadap agama pun tumbuh. Ibadahnya mulai berlangsung teratur. Pemuda itu telah insaf, meniti kembali jalan yang benar. Kegelapan yang selama ini menyelimuti, sirna. Ia berada dalam cahaya terang benderang. Ia yakin, semua ini tak luput dari sepenggal doa ibunda, setelah kehendak Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Kisah di atas nyata, diungkapkan langsung kepada penulis sekitar tahun 1980-an.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang dizalimi, doa orang yang sedang safar (dalam perjalanan), dan doa orang tua terhadap anaknya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3448 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullahu dalam ash-Shahihah no. 598 dan 1797)
[kisah ini diambil dari tulisan panjang Al-Ustadz Abulfaruq Ayip Syafruddin berjudul: Sepenggal Doa Ibunda, dalam majalah Asy Syariah no. 76/VII/1432 H/2011, hal. 29-30]